Menanam bunga melati memang belum terlalu memasyarakat di Indonesia. Tanaman ini masih kalah populer bila dibandingkan dengan tanaman hias lainnya, seperti mawar dan kamboja jepang. Padahal tanaman hias bunga ini tidak kalah indah bila dijadikan tanaman penghias rumah apalagi baunya yang sangat wangi bisa dijadikan alternatif pewangi ruangan alami.
Bunga melati sendiri memiliki berbagai manfaat, seperti campuran teh atau bahan baku dalam pembuatan parfum. Pada intinya bunga ini sangat bermanfaat dan yang terpenting bunga melati sangat mudah untuk ditanam. Para ibu rumah tangga yang hobi berkebun bisa mencoba untuk menanam tanaman yang satu ini.
Mulai menanam
Melati bisa ditanam dengan cara stek, carilah tanaman melati yang sudah tua kemudian potong batangnya sekitar 12 cm. Selanjutnya siapkan polybag ukuran sedang yang sudah diisi dengan tanah, tancapkan batang tadi ke dalam polybag yang tadi sudah disiapkan. Letakkan polybag tersebut di tempat yang terkena sinar matahari dan lakukan penyiraman secara teratur pada pagi dan sore hari.
Setelah batang stek tadi berumur sekitar dua bulan, pindahkan ke lahan yang lebih luas. Perlu diingat bahwa tanaman bunga melati merupakan jenis tanaman yang merambat sehingga membutuhkan lahan yang cukup luas. Lakukan penyiraman secara teratur sehari sekali dan lakukan pemupukan dengan pupuk kompos atau pupuk kandang sebulan sekali. Lalu lakukan penyiangan gulma yang tumbuh di sekitar tanaman melati agar zat-zat yang diperlukan tanaman ini tidak diserap oleh gulma.
Mulai muncul bunga
Bila tanaman melati dirawat dengan baik maka saat tanaman berumur sekitar 8 bulan sudah mulai mengeluarkan bunga. Namun, bila melati dirawat dengan asal-asalan tanaman ini baru akan mengeluarkan bunga pada umur sekitar satu tahunan. Bunga melati bisa dipetik saat masih kuncup atau saat sudah mekar, wangi melati akan lebih maksimal bila bunga sudah mekar. Tanaman melati akan terus-terusan berbunga hingga sekitar 3 bulan lamanya meski jumlahnya akan semakin menurun.
Silahkan untuk mencoba menanam melati di sekitar lingkungan rumah, siapa tahu bisa dikembangkan menjadi sebuah industri yang menguntungkan karena saat ini kebutuhan melati sangat besar dan para petani belum dapat mencukupinya.